Sabtu, 24 Juni 2017

Aliran Rasa Tantanganku #level1

Alhamdulilllah level 1 tantangan 10 hari dikelas bunda sayang sudah berakhir. Namun di tantangan kali ini saya hanya berhasil menyelesaikan 8 dari total 10 hari tantangab komunikasi produktif. Sedih banget rasanya saat baru tantangan 1 saja saya tidak bisa menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu. Tapi banyak sekali pelajaran dan hikmah yang bisa saya petik bahwa untuk melakukan sesuatu harus didasari dengan niat yang kuat dengan begitu kita akan terus terpacu untuk dapat menyelesaikannya. 

Selama tantangan berlangsung kendala utama yang saya hadapi adalah disaat harus menuliskan kedalam sebuah catatan dikarenakan kebetulan kondisi badan saya yang naik turun karena hamil muda sehingga ada saat-saat dimana saya tidak bisa melakukan apa-apa. Namun disaat sehat dan kuat saya menyempatkan diri untuk mengerjakan tantangan ini dimalam-malam hari karena merasa sudah menjadi tanggungjawab dan konsekuensi dari keputusan yang saya ambil.

Bismillah semoga di tantangan selanjutnya saya bisa istiqomah dan konsisten..terus semangat dalam menjalani dan mempelajari ilmu-ilmu dikelas bunda sayang.

#aliranrasakomprod #komunikasiproduktif #kelasbundasayang

Jumat, 16 Juni 2017

Tidak baik menunda-nunda sesuatu

Alhamdulillah dipertemukan kembali dengan hari Jumat, jumat penuh berkah apalagi dibulan suci Ramadhan.
Ceritanya hari ini saya sudah mulai bertenaga dan merasa sehat sekali sehingga saya semangat melakukan beberapa aktivitas rasanya udah kangen bangeet pegang mesin jahit. Sejak tahu saya hamil saya berhenti menjahit yang mana selama ini menjadi kebiasaan saya sehari-hari. Oiyaa, saya mau cerita sedikit tentang kegiatan saya yang satu ini. Jadi selama 1 tahun terakhir saya memulai sebuah online shop yang menjual hijab dengan hasil jahitan saya sendiri, saya beli kain ditanah abang kemudian proses potong dan jahitnya saya lakukan sendiri. 
Selama ini saya handle semuanya sendiri namun lambat laun tenaga saya ngga cukup buat handle pesanan sampai akhirnya kepikiran untuk cari penjahit lain yang bisa bantu, sebenernya sih sudah ada beberapa pandangan penjahit tapi karena saya menunda-nunda untuk membawa kain-kain hijab ke penjahit alhasil sampai sekarang semua kain menumpuk untuk antri dijahit. Jujur selama bedrest kemarin saya sudah tidak memikirkan olshop dan kain-kain yang menumpuk ini mau diapakan. Sebenernya juga suami saya sudah sangat sering mengingatkan untuk segera dibawa ke penjahit saja biar saya ngga kepikiran dan gelagapan ketika ada orderan masuk tapi sayanya yang suka menyepelekan dan menunda-nunda ..hikss...

Sampai akhirnyaa hari ini saya mulai mencoba buka toko online saya sembari memilah-milah kain yang akan coba saya jahit hari ini. Alhamdulillah rejeki dihari jumat langsung ada orderan masuk datang dari makasar langsung order beberapa pcs hijab. Antara senang & bingung karena hijabnya belum dijahit dan ini sudah masuk hari-hari mulai overloadnya ekspedisi. Karena sudah dibayar akhirnya saya menjanjikan untuk bisa dikirim hari senin, alhamdulillah customer setuju. 
Selanjutnya mulai deh pikir-pikir untuk segera membawa kain ini ke penjahit tapi mau ngga mau harus nunggu pak suami pulang kerja. Saya langsung wa menanyakan hari ini akan pulang jam berapa. 

"Ayah, hari ini pulang jam berapa kah?" Tanya saya.

"Inshaallah pulang jam 8 mlm bun" 

Saya baru ingat tadi pagi suami saya memberitaukan bahwa ada buka bersama 1 divisi dikantor. 

Tanpa berbelit saya langsung to the point menjelaskan bahwa saya butuh diantar ke penjahit malam ini juga karena ada orderan yang masuk. Sebenernya disisi lain saya juga tidak ingin mengganggu acara suami saya tapi bagaimana lagi. 

#level1 #day7 #komunikasiproduktif #bundasayang

Kamis, 15 Juni 2017

clear & clarify

hari ini sudah memasuki 10 hari terakhir ramadhan , alhamdulillah badan sudah sangat bersahabat. Hasrat memasak sudah meningkat tajam setajam sileet..eaaa .. entah mengapa kalau masak sendiri jadi bikin tambah nafsu makan loh mungkin karena bawaan dede bayi dalam perut juga yaa ..
sudah beberapa hari ini suami saya tidak bisa berbuka puasa dirumah dikarenakan banyaknya pekerjaan apalagi menjelang libur lebaran yang mana job desc suami saya salah satunya yaitu memastikan proses THR dan Gaji bulan ini berjalan lancar...infonya sih THR akan keluar di tgl 16 besok ..alhamdulillah ☺️

menjelang sore saya wa suami saya menanyakan apakah akan berbuka dirumah atau dikantor karena jika ingin berbuka dirumah saya harus segera membeli takjil namun beberapa saat menunggu tak kunjung ada balasan. tepat pukul 17.10 suami saya wa

"bunda ayah otw pulang ya"

wah, seketika panik belum menyiapkan takjil apa-apa untuk pak suami. langsung deh capcus ganti baju keluar rumah buat cari takjil yang dekat rumah sambil degdegan masih ada ngga ya jam segini. Benar saja pas sampai di warungnya ternyata apa yang saya cari tidak ada, sebenernya yang saya cari kolak dan gorengan favorite pak suami. yang ada tinggal es timun serut saja. saya beli es timunnya dan langsung pulang. sampai dirumah memutar otak dan cari-cari bahan apa yang bisa diolah, taraaa ketemulah tempe . Langsung deh cus bkin bumbunya bawang putih, ketumbar, garam dihaluskan langsung dicampur tepung terigu, mulai goreng-goreng deh .alhamdulillah ngga perlu waktu lama dan pas bangeet adzan magrib pak suami sampai rumah.
Langsung saya sajikan segelas air putih, es timun serut ,tempe goreng dan bumbu kacang.
setelah berdoa suami saya langsung minum air putih dan mencicipi sedikit es timun serutnya.

"ayah udah bosen sama es timun ini bun, besok jangan beli lagi ya. Lebih enak kolak aja" pintanya.

"ohh, udah bosen yaa yah. okee deh besok bunda cari kolak yaa " sambil menjelaskan bahwa tadi tidak ada yang jual kolak akhirnya saya beli seadanya.

pelajaran hari ini, pentingnya untuk menanyakan terlebih dahulu apa maunya suami soal menu makanan, apalagi dalam kondisi berpuasa biasanya ada beberapa menu yang diinginkan. okeey, besok harus lebih baik nih..semangaaat!!

#level1 #day6 #bundasayang #komunikasiproduktif

Rabu, 14 Juni 2017

Mencoba Konsisten

Alhamdulillah bisa kembali nulis lagi setelah absen beberapa hari. Hmm, rasanya memang tidak mudah yaa untuk bisa konsisten mengerjakan sesuatu, disela-sela mood yang sering berubah, tenaga yang tidak mendukung alhasil tidak bisa memenuhi kewajiban untuk menulis di blog ini.

Oiya, karena kondisi badan yang sering lemas dan tak bertenaga ini ada tetangga yang menyarankan saya untuk mengkonsumsi madu ibu hamil sembari menceritakan pengalamannya selama hamil 1 tahun yang lalu katanya madu ini cukup ampuh bisa bikin badan kita ngga lemas. Setelah mendengarnya saya langsung berencana untuk membelinya di bidan dekat rumah. Madu ibu hamil merk marwah harganya 55.000 cukup terjangkau, dikemasannya dianjurkan dikonsumsi secara rutin dan teratur 3x sehari dengan konsumsi 2 sendok sekali minum. Hmmm, tantangan bangeet nih bisa konsisten minum madu. Bismillah, semoga dengan madu ini badan bisa bertenaga dan ngga melulu lemas yaa..amminnn...

Oiya, berkaitan dengan kata "konsisten" sebenarnya hal ini merupakan salah satu kelemahan dan kekurangan saya yang utama. Saya orangnya kurang bisa konsisten untuk sebagian besar hal. Sampai suami saya sendiri sudah hafal banget lah. Saya sendiri juga menyadari bahwa sering sekali tidak konsisten dalam melakukan sesuatu hal.

Contohnya seperti pagi ini, saya menginformasikan ke suami bahwa akan membeli madu ibu hamil karena mengingat kondisi badan saya akhir-akhir ini sering banget lemas seharian.
Mendengar hal itu suami saya langsung berkomentar dan berusaha meyakinkan saya apa benar ingin membelinya takutnya seperti yang lalu-lalu hanya dibeli tapi ngga pernah dibuka sama sekali sampai akhirnya kadaluarsa.
Hmmm, mendengar komentarnya saya langsung berpikir ulang.

#level1 #day5 #komunikasiproduktif #bundasayang

Minggu, 11 Juni 2017

Menu berbuka hari ini

Alhamdulillah hari ini pertama kalinya saya merasa sehat dan fit, badan tidak merasakan lemas dan pusing. Hari ini saya mengawali pagi dengan pergi ke pasar untuk berbelanja sayuran & daging. Rencananya saya ingin memasak rawon daging ala jawa timuran (edisi ngidam masakan mama di malang).
Setelah selesai berbelanja saya langsung eksekusi daging untuk segera dijadikan rawon, hmm not bad lah rasanya ..bisa di bilang lumayan.
Karena kebetulan weekend dan suami libur sekalian aja masak untuk menu berbuka suami. Oiya suami saya awalnya tidak suka loh masakan jawa timur seperti rawon karena suami saya lahir di jawa tengah perbatasan tepatnya di kota purbalingga jadi lidah kami agak sedikit berbeda. Seiring berjalannya waktu saya mulai memperkenalkan aneka menu masakan jawa timur dan akhirnya suami mulai menyukai terutama menu rawon ini.

Sambil menunggu jam berbuka saya menawarkan kepada suami ingin takjil apa. Suami saya pengen makan takjil yang seger-seger kegemarannya sih kolak pisang dengan ditambahkan es batu. Waktu menunjukkan pukul 17.00 saya mulai pergi keluar untuk mrncarikan takjil yang biasanya banyak berjualan di dekat rumah tapi hari ini rupanya banyak yang tidak berjualan dan hanya ada 1 tempat saja. Begitu saya sampai ditempat itu ternyata apa yang saya cari sudah habis alias ludes.
Dengan sedikit kecewa saya kembali kerumah dan mengabarkan kepada suami bahwa takjilnya sudah habis.

"Ayah, takjilnya sudah habis. Karena banyak yang tidak jual jadi di warung depan langsung diserbu orang, kita ngga kebagian"

"Wah, tumben cepet banget habis. Yasudah , kita cari di tempat lain yuk bareng-bareng." Ajak suami saya

"Iyaa, ayuk" saya mengiyakan

Kemudian kami mencari bersama-sama ke tempat yang lebih jauh dari rumah. Ternyata dijalan raya jalanan sudah sangat ramai dan memang kami kesorean untuk mencari takjil beberapa sudah pada habis. Alhasil saya berusaha berkompromi untuk ganti menu yang lain dan akhirnya kita sepakati membeli es buah saja.

Alhamdulillah tanpa antri dan menunggu lama langsung deh bisa bawa pulang es buah.
Setiap hari kami selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas komunikasi, apalagi momentnya juga pas banget di bulan suci ramadhan yang mana berusaha tidak mengedepankan emosi.



#level1 #day4 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kelasbunsayiip

Jumat, 09 Juni 2017

Pusing & Lemas Hamil Muda

Hamil muda memang dimana-mana membawa cerita sendiri. Kebetulan kehamilan kali ini bebarengan dengan beberapa teman yang usia kandungannya tidak jauh dengan saya, mereka kadang suka bercerita kondisi masing-masing ada yang setiap pagi selalu mual muntah yang bahasa kerenbya morning sickness, lemes seharian sampai ngga nafsu makan, bahkan ada yang sampai ngga bisa masuk makanan apapun alhasil sampai harus menginap di rumah sakit karena harus diinfud nutrisi.

Alhamdulillah saya masih agak mendingan jika dibandingkan teman saya yang lain. Sejauh ini saya hanya mengalami 2x morning sickness, nafsu makan selalu tinggi sampai-sampai dalam sehari bisa sampai 5x makan tapi dengan porsi sedikit ngga bisa kalo porsi banyak meskipun itu makanan favorite sekalipun. Lolos dari drama morning sickness, drama pusing dan badan lemes ini yang sampai saat ini masih menghiasi hari-hari, padahal saya sudah berusaha memaksimalkan makanan yang bergizi, setiap hari selalu konsumsi kurma yang notabene bisa bikin para bumil berstamina, tapi sampai dengan hari ini lemas dan pusing ini masih terus ada mungkin memang bawaan bayi ya.

Seperti hari ini saya dilanda pusing hebat semenjak pagi hari, akhirnya saya buat untuk istirahat seharian. Tapi setelah bangun dan beraktivitas sebentar pusing ini ngga mau hilang. Kalau sudah pusing begini langsung deh bawaannya badan lemes, ngga semangat sama sekali. Menjelang sore saya langsung wa suami menanyakan akan pulang jam berapa hari ini? Ternyata suami ada meeting dan baru bisa pulang kerumah jam 7 malam. Baiklah, harus bersabar sampai jam 7 malam.

Sembari menunggu suami saya istirahat didalam kamar tapi yang saya rasakan pusing bikin kepala begitu berat sampai saking ngga tahannya saya menangis didalam kamar. Tak lama terdengar suara suami saya, alhamdulillah sudah sampai rumah.
Saya tidak bisa menyambutnya seperti biasa karena untuk bangun saja sudah tidak kuat rasanya. Saya tunggu beberapa menit kok belum juga menuju kamar menengok saya yaa , saya agak marah (bermain dengan perasaan sendiri).
Akhirnya setelah 20 menit suami menengok saya dikamar dan langsung menyapa saya.

"Bunda, ayah sudah pulang. Gimana badannya?" Tanya suami

"Bunda pusing sekali rasanya, badan lemes"

"Oalah, sejak kapan pusingnya? Kok ngga kasitau ayah daritadi?"

"Bunda ngga pegang hp, mau wa ayah pusing banget klo liat hp" (sambil muka memelas)

"Yasudah, ini makan dulu ayah tadi nyiapin makan dulu buat bunda makanya ngga langsung kekamar"

Alhamdulillah yang tadinya mau marah, ngambek sama suami ngga jadi karena denger penjelasannya.
Setelah saya makan dan semua tenang saya berusaha mengutarakan apa yang saya rasakan kepada suami.

#level1 #day3 #tantangan10hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Selasa, 06 Juni 2017

Ngidam Bakso Caksu Kumis


Sebenarnya sudah dari beberapa hari yang lalu saya merengek kesuami minta makan bakso langganan sekaligus favorite kami berdua di daerah Harapan Indah yang lokasinya tidak jauh dari rumah, namun karena kondisi saya yang masih lemah dan tidak memungkinkan untuk bepergian alhasil keinginan ini harus ditunda dulu.

Hari ini ada jadwal kontrol ke dokter dan kami berencana selepas kontrol akan makan bakso caksu dicabang pulomas yang mana sejalan arah pulang dari lokasi RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. Kontrol kandungan selesai jam 17.15 langsung deh kami menuju ke Bakso CakSu Kumis Pulomas, jam-jam seperti ini memang lumayan macet untuk daerah kelapa gading karena juga termasuk jam rush hour pulang kantor secara banyak perkantoran didaerah gading dan sunter. kurang lebih 20 menit kami sampai di tempat makan dan langsung memilih menu,,hmmm yummy ... saya langsung pilih bakso goreng 2, tahu putih 1, bakso urat1 dan es kelapa jeruk. kalau suami saya pilihnya 4 bakso urat, lontong 1 dan air mineral 1.

saya termasuk orang yang sangat suka pedas, kebiasaan saya kalau makan bakso saya selalu menambahkan kecap dan beberapa sendok sambal, sebelum saya menambahkan sambal suami saya sudah mengingatkan untuk tidak menambahkan sambal banyak-banyak karena saya sedang hamil. Sambil menikmati makanan kami mengobrol hasil dari kontrol kandungan hari ini. Tak lama kemudian makanan suami saya sudah habis tak tersisa sedangkan saya masih ada tahu putih dan bakso urat karena merasa sudah kenyang saya tawarkan kepada suami saya untuk menghabiskannya.

saya : ayah, bunda sudah kenyang. ayah masih mau ini kah? (sambil menunjuk pada makanan dimangkok)
suami : iya , boleh. sini ayah habiskan.
saya : langsung menggeser mangkok kearah suami yang ada didepan saya.
suami : langsung mencoba kuahnya terlebih dahulu sambil melihat handphonenya.
saya : meminum es kelapa jeruk yang segar
suami : tiba-tiba menutup kedua telinganya dan mengernyitkan dahi
saya : sontak saya heran dan bertanya..ada apa??
suami : ya allah, ini pedes banget bun..kasihan dedenya kalau bunda makan kuah ini.
**saya langsung terdiam sembari mikir , perasaan tadi saya tambahkan sambal tidak banyak dan menurut saya ini tidak pedas sama sekali.
suami : langsung diam dan tidak meneruskan makan bakso dari mangkok saya.

Kemudian saya langsung mencoba merasakan kuahnya lagi apakah memang terlalu pedas, lag-lagi saya tidak merasakan kuah ini pedas seperti yang dikatakan oleh suami saya.
Saya belajar untuk tidak langsung menyangkal suami saya, saya hanya diam dan menunggu saat yang tepat untuk menjelaskan.

Disinilah pointnya ..setiap orang pasti akan memiliki perbedaan dalam menilai sesuatu sesuai dengan apa yang dirasakannya, jadi kita tetap harus menghargai apapun perbedaan itu.

#day2 #tantanganday2 #bundasayang #komunikasiproduktif


Kontrol Kandungan 1

Alhamdulillah, akhirnya bisa kembali menulis lagi diblog. 
Beberapa hari ini ngga bisa ngapa-ngapain karena harus bedrest ditempat tidur tanpa melakukan apa-apa. kehamilan di trimester pertama sukses bikin hati ini ngga karuan hawatir dan degdegan karena adanya flek darah yang tak kunjung berhenti. Rasanya hati ini berubah jadi super duper sensitif dan melooow bangeet, fikiran macem-macem aja bawaannya. Sepertinya ini masih ada pengaruh dari pengalaman kehamilan-kehamilan saya sebelumnya. Nah, disaat -saat seperti inilah komunikasi menjadi point penting saya dengan suami, dimana saya tidak boleh menyimpan segala keresahan dan kekhawatiran sendiri didalam hati, saya termasuk tipe orang yang suka memendam perasaan , tidak mudah rasanya mengungkapkan perasaan ke orang lain bahkan kepada suami saya sendiri. Butuh latihan keras untuk saya dapat berubah menjadi sosok yang ekstrofert.

Pagi ini saat baru bangun untuk menyiapkan makan sahur suami saya selalu terbiasa untuk minum segelas air kemudian pergi ke toilet untuk pipis, setelah pipis saya cek ternyata ada flek darah lagi yang menurut saya cukup banyak., dengan menghela nafas panjang saya berusaha menenangkan diri. Setelah saya keluar dari toilet saya langsung menuju dapur untuk menyiapkan makan sahur dan membangunkan suami saya yang sedang terlelap. Setelah suami saya selesai makan sahur saya memberanikan diri bercerita bahwa saya keluar darah flek yang cukup banyak. Setelah mengobrol sebentar suami saya langsung menghubungi atasannya untuk ambil cuti pada hari ini dan kami berencana akan langsung pergi kontrol kandungan sore ini, kebetulan jadwal dokter kami ada di jam 15.00 - 18.00.

Sore harinya tepat pukul 15.00 saya dan suami bersiap berangkat menuju RS. Mitra Keluarga Kelapa Gading dan  kebetulan saya mendapatkan nomor urut 19. Sepanjang jalan saya selalu berdzikir dan berdoa semoga tidak terjadi apa-apa dengan janin saya dan selalu berusaha positif thinking. Setelah tiba di rumah sakit dan menunggu antrian akhirnya saya dipanggil oleh suster, saya langsung bercerita kronologis saya ada flek beberapa hari ini kemudian dokter langsung mempersilahkan saya untuk berbaring karena proses usg akan dilakukan. Subhanallah, pada waktu diusg alhamdulillah janinnya sudah terlihat bentuk dan detak jantungnya sudah terdengar untuk pertama kalinya. Rasanya lega sekali , tak henti-hentinya saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Kemudian saya dan suami mulai konsultasi berbagai hal dengan dokter. Alhamdulillah bisa pulang dengan rasa syukur dan tersenyum. 
"Lahaula walakuwata illabillah".





#8week #iampregnant #momstobe #alhamdulillah

Jumat, 02 Juni 2017

Tantangan Sang Ibu Profesional



Assalamualaikum,
Sudah lama sekali rasanya kutinggalkan dunia tulis menulis didunia maya, karena menulis menurutku membutuhkan semangat dan mood yang bagus atau mungkin ini hanya alasan diri sendiri saja yaa..hhhee

Bulan mei 2017 merupakan bulan yang membahagiakan karena atas ijin Allah SWT saya hamil kembali untuk yang ketiga kalinya, saat ini kalau dihitung dari kalender terakhir haid (HPHT) usianya sudah 8w. Namun waktu hari jumat minggu kemarin entah karena apa saya keluar darah flek yang tentu saja membuat saya kaget dan sangaaat khawatir karena dikehamilan sebelumnya saya tidak pernah mengalami flek saat masa-masa hamil muda. Saat itu saya berniat tidak langsung memberitahu suami saya karena saya berusaha menenangkan diri saya terlebih dahulu agar informasi yang saya sampaikan nantinya bisa tersampaikan dengan baik kepada suami saya. Saya langsung menghubungi dokter kandungan via whatsapp untuk mendapatkan petunjuk informasi dan solusi dari kejadian ini. Sambil menunggu balasan dari sang dokter saya sholat isya terlebih dahulu sembari berdoa dan menenangkan diri, 30 menit sudah tak kunjung ada balasan dari sang dokter alhasil saya mencoba cek kembali apakah masih keluar darah flek dan ternyata masih keluar flek, tak menunggu lama saya langsung duduk disamping suami saya yang saat itu sedang menonton tv.

Saya : ayah, bunda barusan pipis dan cek ada keluar flek darah
Suami : ooh, darahnya banyak kah bun? (Sambil berusaha tenang)
Saya : darahnya ngga banyak seperti beberapa tetes darah yang membekas di celana. Bunda juga sudah menghubungi dokter tapi sampai saat ini masih belum ada balasan.
Suami : yasudah, kita tunggu balasan dari dokter yaa, sambil bunda pakai istirahat saja dikamar
Saya : *langsung menuju kekamar sambil harap-harap cemas.

Dari percakapan yang singkat ini saya belajar dari materi komunikasi produktif dimana komunikasi dikatakan berhasil jika informasi dapat tersampaikan dengan baik. Saya berusaha bersikap tenang dan mengumpulkan informasi serta langkah-langkah yang sudah saya ambil dalam menyikapi sebuah kejadian tak terduga. Dengan informasi yang lengkap dan cara penyampaian informasi yang benar maka bagaimanapun isi dari informasi itu baik atau buruk jika kita menyampaikan dengan kondisi yang tenang maka hasilnya juga akan baik.
Semoga tidak terjadi apa2 dengan calon dede bayi ini ya Allah..amminn yarobbalalamin


#level1
#day1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip