Jurnal 8 , i'm coming :)
Alhamdulillah masih bisa bertahan dipenghujung kelas ulat-ulat bunda cekatan. Tak terasa sudah berminggu-minggu lamanya menimba ilmu di kelas ini, masyallah tabarakallah sekali super happy bisa ikut dalam circle IIP terutama kelas Bunda Cekatan the jungle of knowledge yang sebenarnya.
Nah, di jurnal 8 ini bu septi meminta kita untuk mencari seorang buddy (teman yang dirasa sehati, setujuan) untuk dapat bersama-sama melangkah bergandengan tangan dan saling menyemangati memberi bekal untuk level kelas selanjutnya yaitu kelas kepompong.
Waktu ikut live penjelasan bu septi saya langsung mengawang-awang siapa kira-kira ya yang bisa saya jadikan buddy dikelas ini mengingat saya selama ini tidak aktif digroup chat maupun facebook, selama ini hanya menjadi silent reader dan pengamat saja jadi mustahil banget ada yang mengajak saya menjadi buddynya , sooo..sayalah yang harus mencarinya.
Pertama yang saya lakukan adalah mencari buddy digroup wilayah, kira-kira ada beberapa nama yang tidak asing karena kita pernah satu kelas di Bunda Sayang. Tak tau kenapa langkah saya berhenti di nama Mba Hikmah Mutia, beliau biasa dipanggil mba tia.
Memang kami tidak pernah dekat ataupun sering ngobrol di chat tapi saya pernah kenal berjuang bersama di kelas bunda sayang. Akhirnya saya beranikan diri untuk memulai chat dengan beliau.
Ini dia aliran rasanya :
Saya dari awal langsung masuk ke keluarga manajemen emosi yang memang tertulis pertama di mindmap saya. Pekan pertama masuk dikeluarga manajemen emosi membuat saya menata proses belajar saya, karena saya menyadari saya tipe pembelajar yang membutuhkan wakty untuk mencerna, menelaah dan mengambil kesimpulan jadi saya memutuskan satu keluarga.
Disana dibahas mengenai innerchild yang berpengaruh pada pola asuh, yang tanpa sadar kita melakukan apa yang pernah kita terima waktu kita kecil. Dari sini saya menyadari, setelah membaca materi dan diskusi d grup besar oleh seorang psikolog, concern di bidang innerchid.
Setelah mendapat materi itu, bayangan masa kecil saya yang begitu mengganggu muncul. Bergantian dari satu peristiwa ke peristiwa berikutnya. Saya jadi mendapat suatu jawaban, owh ternyata ada yang harus diselesaikan dengan innerchild saya. Padahal itu bayangan masa kecil itu tidak saya undang. Tapi dengan kemunculannya yang silih berganti saya jadi merasakan, masalah innerchild ini yang harus tuntas.
Lalu berikutnya saya masuk keluarga manajemen konflik, nah dikeluarga ini saya belajar bagaimana teknik2 yang bisa kita lakukan sendiri untuk membantu penyembuhan. Ada beberapa teknik self healing yang juga disharing oleh praktisi di klg man konflik ini. Dari beberapa teknik selfhealing, yang saya cobakan adalah tapping, karena ini yang paling mudah. Tapping diposisi dada yg dekat hati lalu undang innerchild nya, terima dengan sepenuh hati, bahwa ini memang sudah terjadi dan maafkan.
Dan berdasarkan pengalaman praktisi disana jika ini fokus efek nya bisa mual2 lalu muntah dan badan lemas. Oleh sebab itu saya belum praktik kan yg khusus teknik ini mba, karena qadarullah posisi saya LDM dengan suami, sementara hanya saya yang membersamai ketiga anak2, jadi saya udah khawatir duluan akan terjadi hal2 yang diluar kemampuan saya. Jadi saya belum terlalu fokuskan. Baru coba beberapa kali tapping sehabis shalat dan berbicara dengan diri sendiri. Dan lainnya saya juga dapatkan ilmu dari dr. Aisyah Dahlan tentang emosi dan mengelolanya.
Jadi ini lebih ke yang sesuai dengan fitrah keagamaan kita, apa yang beliau sampaikan. Memang sebenarnya emosi itu ada levelnya dan jika kita sudah mengenal emosi kita di level mana akan mudah kita naiikan, ini saya nonton tausyiah beliau di link https://youtu.be/OvRG3qTUk5k
Lebih real dan mudah diterima akal apa yang beliau sampaikan. Dekat dan pasrahkan kepada Allah semuanya dengan kalimat kalimat thayyibah.
Dari dr. Aisyah saya belajar bahwa emosi itu bukan dihilangkan tetapi kita meminta kepada Allah untuk mengangkatnya ke level tertinggi yaitu muthmainnah, mencapai ketenangan kedamaian. Nah, ini yang saya sedang berproses mba masih jungkir balik ini, kondisi LDM dan mengurus 3 anak sendiri an di tanah rantau membolak balikkan emosi saya. Sering meruntuhkan benteng pertahanan saya😢.
Selanjtnya untuk membuat hati tenang, keimanan terjaga kepada Allah saya belajar dari tausyiah ust Adi Hidayat yang saya dapatkan dari keluarga manajemen ruhiyah. Saya masuk ke keluarga ini setelah refleksi rasanya masih kurang dan belum kenyang saya memutuskan masuk keluarga ini. Disini memang terisi ruhiyah saya dengan ilmu2 yang bertebaran disana. Salah satunya yang baru saya pelajari itu ilmu dari tausyiah ust Adi di link ini https://youtu.be/sQbqWW7GsA8
Ada beberapa amalan yang kita lakukan agar hati kita tenang, emosi kita stabil, salah satunya adalah shalat. Dengan memperbaiki ibadah shalat kita. Alhamdulillah saya memutuskan disaat yang tepat walaupun telat masuk keluarga manajemen ruhiyah dan ibadah. Nah ini yang masih terus belajar saya mba. Semoga keistiqomahan slalu menyertai kita dalam upgrade diri ya Mba, aamiin allahumma aamiin.
Demikian sekilas aliran rasa saya selama di kelas ulat ulat ini mba, qlo secara keseluruhan di kelas bunda cekatan saya banyak banget dapat ilmu ilmu baru dari bunda bunda hebat di kelas HIMA maupun grup FB Buncek. Salah satu nikmat yang patut saya syukuri berada di kelas ini jadi berusaha untuk tidak melewatkan satu pun tantangan yang ada.
#MerdekaBelajar
#BundaCekatan
#KelasBuncek
#BuncekIIP
#IIP
#IIPJkt
#KelasUlatUlat
#KelasUlatBuncek
#Jurnal8
#AliranRasaBuncek
#AliranRasaKelasUlatUlat